--> Skip to main content
Duni Guru 21

follow us

Choose Your Categories

Redesign by Apriansah_

Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)

Pengertian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)
Menurut beberapa ahli pengertian dari HOTS (Higher Order Thinking Skill) antara lain Resnick (1987) HOTS adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. Menurut Bloom, keterampilan dibagi menjadi dua bagian, yaitu; (1) keterampilan tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan (applying), (2) keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating).
Dari pendapat para ahli tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi/ HOTS adalah proses berpikir kompleks sampai pada tahap menyimpulkan, merepresentasikan, menghubungkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Jadi, dalam pembelajaran tidak hanya sekedar mengingat, memahami, dan menerapkan. Tetapi lebih dari itu.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi memiliki tiga aspek. Afandi & Sajidan (2017) menjelaskan aspek berpikir tingkat tinggi yaitu transfer of knowledge, critical and creative thinking, dan problem solving.
1. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sebagai Transfer of Knowledge
Keterampilan berpikir tingkat tinggi erat kaitannya dengan keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar mengajar.
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif meliputi kemampuan dari peserta didik dalam mengulang atau menyatakan kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran yang dia dapat. Proses ini berkenaan dengan kemampuan berpikir, kompetensi dalam mengembangkan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif menurut Bloom merupakan segala aktivitas pembelajaran menjadi enam tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi. Proses kognitif sesuai dengan level kognitif Bloom dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Kartwohl & Bloom juga menjelaskan selain ranah kognitif, yaitu ranah afektif yang berhubungan dengan sikap, nilai, emosi serta derajat penerimaan atau penolakan suatu objek dalam kegiatan pembelajaran. Ranah afektif dibagi menjadi 5 kategori, yaitu pada tabel di bawah ini:
c. Ranah Psikomotor
Keterampilan proses psikomotor adalah keterampilan dalam melakukan suatu pekerjaan dengan melibatkan gerakan tubuh (motorik), yang terdiri dari gerak refleks, keterampilan pada gerakan dasar, perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, ekspresif dan interperatif. Keterampilan proses psikomotor dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Berpikir kritis merupakan proses dimana segala pengetahuan dan keterampilan dikerahkan dalam memecahkan permasalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis semua asumsi yang muncul dan melakukan investigasi atau penelitian berdasarkan data dan informasi yang telah didapat sehingga menghasilkan informasi atau simpulan yang diinginkan.
Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis, yaitu FRISCO. Dijelaskan pada tabel di bawah ini:
Berpikir kreatif adalah dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak kemungkinan solusi, berbeda, dan bersifat lateral.
3. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sebagai Problem Solving
Pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) tidak dapat dipisahkan dari kombinasi keterampilan berpikir dan keterampilan kreativitas untuk problem solving.
Menurut Mourtos, Okamoto dan Rhee, ada enam aspek yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana keterampilan pemecahan masalah peserta didik, yaitu:
  1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan permasalahan, menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui sebelum digunakan untuk mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebi detail, dan mempersiapkan kriteria untuk menentukan hasil pembahasan dari masalah yang dihadapi.
  2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan masalah, memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan hipotesis yang terkait dengan masalah.
  3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk memecahkan masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah, memilih teori prinsip dan pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan menentukan informasi untuk menemukan solusi.
  4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan rencana yang telah ditetapkan.
  5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
  6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait dengan solusi dibuat, memperkirakan hasil yang diperoleh ketika mengimplementasikan solusi dan mengkomunikasikan solusi yang telah dibuat.
Demikian penjelasan dari keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Semoga bermanfaat untuk Anda. Terimakasih.
Baca Juga

You Might Also Like:

Newest PostNewest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Feri Apriansah
Hanya seorang alumni Sarjana Pendidikan. Sekarang sedang fokus menikmati hidup sambil mengisi waktu untuk ngeblog.
Yuk daftar HPAI